Detail Cantuman
Advanced SearchText
DAMPAK PENDIDIKAN IMAN ANAK BEDA GEREJA DENGAN ORANG TUA DI PAROKI SANTO PETRUS DAN PAULUS AMPAH
ABSTRAK
ROSSY EKA REJEKI. 2021. Dampak Pendidikan Iman Anak Beda Gereja
dengan Orang Tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah. Skripsi.
Program Studi Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik. Jurusan Pastoral
Kateketik. Sekolah Tinggi Pastoral “Tahasak Danum Pambelum” Keuskupan
Palangka Raya. Pembimbing (I) Silvester Adinuhgra,S.S.M.Hum, (II)
Fransiskus Janu Hamu,S.S.M.Sc.Ed.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa saja dampak pendidikan iman
anak yang beda Gereja dengan orang tua di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah.
Penelitian dilatarbelakangi oleh permasalahan yang terjadi pada keluarga beda
Gereja dimana seorang anak tidak mendapatkan haknya secara penuh untuk
menerima pendidikan iman yang seharusnya diberikan oleh orang tua, karena
adanya perbedaan iman di dalam keluarga.
Metode yang digunakan yaitu penelitian deskriptif kualitatif dengan
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis
data menggunakan analisis Miles dan Huberman yang terbagi dalam tiga tahap
yaitu Reduksi Data, Penyajian Data dan Penarikan Kesimpulan. Narasumber dalam
penelitian ini adalah 6 keluarga yang orang tuanya beda Gereja dengan anak dan 1
Pastor Paroki. Penelitan dilaksanakan pada bulan Mei di Paroki Santo Petrus dan
Paulus Ampah.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keluarga beda Gereja sangat
berdampak bagi hidup iman seorang anak yang membutuhkan pendampingan dari
orang tua. Dampak negatif yang terjadi yaitu terbelahnya kesatuan antara anak dan
orang tua, anak kebingungan ingin ikut agama yang mana, kurangnya kebersamaan
dalam satu keluarga karena tidak bisa pergi ke Gereja bersama, anak minder untuk
bergaul di lingkungan Katolik dan anak tumbuh tidak seimbang terutama dari segi
iman, moral, sosial, pendidikan dan psikologi. Meskipun berbeda Gereja, orang tua
tetap mendukung kegiatan menggereja yang diikuti oleh anak agar iman anak
bertumbuh dan berkembang, orang tua juga selalu memberi motivasi supaya anak
memiliki sikap toleransi dan saling menghargai dalam keluarga beda Gereja.
Kesimpulannya ialah seorang anak tidak mendapatkan haknya secara penuh untuk
menerima pendidikan iman dari orang tua karena anak tidak dibimbing, sehingga
Gereja mempunyai perhatian khusus dengan melakukan pendekatan melalui
kunjungan keluarga untuk diberikan bimbingan atau pendampingan agar anak tahu
kemana arah masa depannya.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
SKRIPSI
|
Penerbit | STIPAS Tahasak Danum Pambelum : STIPAS Tahasak Danum Pambelum., 2021 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
SKRIPSI
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
2021
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain