ABSTRAK
Pritiani. 2021. Partisipasi Umat Dalam Mengikuti Pendalaman Kitab Suci Di
Paroki Santo Petrus Dan Paulus Ampah. Skripsi. Program Studi
Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik. Sekolah Tinggi Pastoral
Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya.
Pembimbing: (I) Silvester Adinuhgra, S.S.M.Hum, (II) Romanus
Romas, S.Pd.M.Hum.
Kata kunci : partisipasi, umat dan pendalaman kitab suci.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana partisipasi umat
dalam mengikuti pendalaman Kitab Suci di Paroki Santo Petrus dan Paulus
Ampah. Penelitian ini diangkat berdasarkan fenomena yang terjadi di lapangan
bahwa kegiatan pendalaman Kitab Suci masih kurang diminati umat. Keterlibatan
umat dalam mengikuti kegiatan pendalaman Kitab Suci di Paroki Santo Petrus
dan Paulus Ampah masih kurang, baik sebelum masa pandemi Covid-19 maupun
pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi sekarang.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Penelitian dilaksanakan
pada bulan Mei di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah khususnya di 4
lingkungan yaitu: lingkungan Santa Sisilia, lingkungan Santa Maria, lingkungan
Santo Yusuf dan lingkungan Santo Fransiskus. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 14 orang yang terdiri dari 1 Pastor Paroki, 3 katekis, 4 ketua
lingkungan dan 6 umat. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara
dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teori Miles and Huberman
yang terdiri dari tiga tahap yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan
kesimpulan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi umat dalam mengikuti
pendalaman Kitab Suci di Paroki Santo Petrus dan Paulus Ampah masih kurang,
kehadiran umat hanya sebagian saja dari jumlah total kepala keluarga yang ada di
setiap lingkungan. Hal ini disebabkan karena kurangnya pemahaman umat tentang
tujuan pendalaman Kitab Suci, kurangnya katekese dari petugas pastoral, durasi
waktu yang digunakan terlalu lama, metode yang digunakan fasilitator terlalu
monoton, umat kurang berani menyampaikan sharing dan kurangnya motivasi
dalam diri umat itu sendiri. Menyikapi hal tersebut, maka perlu adanya pelatihan
bagi fasilitator, bimbingan kepada umat dan kegiatan katekese tentang
pendalaman Kitab Suci.