Image of FATAMORGANA KEHIDUPAN KRISTEN

Text

FATAMORGANA KEHIDUPAN KRISTEN



Sekelompok kaum intelektual membuat perjalanan di padang gu run. Agar tidak tersesat mereka menyewa seorang dari suku Beduin untuk menjadi penunjuk jalan. Sesudah tiga hari berjalan, persediaan air habis dan mereka sangat kehausan. Di suatu siang, ketika mereka sudah tidak dapat lagi menahan haus, tiba-tiba tampak serumpun pohon yang hijau dan segar. Mereka semua serentak berteriak gem bira: "Hura, di sana ada Oase; di sana ada sumber air!" Mereka bergegas ke arah rumpun pohon itu. Tetapi orang Beduin berteriak: "Bukan, bukan, Anda keliru! Itu Fatamorgana! Anda tidak boleh mengambil arah itu. Kita harus mengambil arah ini, supaya dapat mencapai Oase yang sebenarnya!" Orang-orang intelektual itu men jadi sangat marah dan mengumpat: "Kau goblok!" Tetapi orang Beduin itu berteriak semakin keras untuk meyakinkan mereka: "Ti dak, tidak, itu bayangan semu...." Sebelum dia selesai berbicara, seorang dari para musafir itu menembaknya. la jatuh terkapar. Se saat sebelum menghembuskan nafasnya, ia berkata dengan suara tersendat-sendat: "Yang Anda lihat itu, hanyalah bayangan semu, fatamorgana. Apabila kalian ingin selamat, ambillah arah ini!" Lalu ia meninggal. Fatamorgana adalah bayangan semu di padang gurun, sebagai gambaran dari suatu realitas, yang disebabkan oleh pantulan cahaya yang terpatah. Apabila mengalami bayangan semu ini, orang harus mengambil arah lain, supaya sampai pada tujuan yang sebenarnya. Fatamorgana tidak memastikan tujuan: dia hanya menjanjikan satu realitas yang benar. Hidup manusia dapat dibandingkan dengan perjalanan menga rungi padang gurun. Bangsa Israel terbentuk sebagai bangsa yang beriman kepada Yahwe justru lewat pengalaman padang gurun itu. Berarti pengalaman padang gurun dapat juga terjadi dalam perjalan an hidup Gereja sebagai Israel baru. Dalam pengertian ini, pengalam an fatamorganis dapat menimpa hidup setiap orang Kristen. Sikap yang perlu dibina dalam menghadapi pengalaman-peng alaman fatamorganis adalah bahwa orang tidak boleh terpikat atau terkungkung dan percaya begitu saja pada bayangan fatamorganis ini, meski menarik sekalipun. Sebaliknya dia harus secara bijaksana menempuh jalan lain, mengambil arah lain, meski jalan lain ini tam paknya tidak menyenangkan. Karena memang fatamorgana pada hakikatnya tidak menjamin tujuan yang benar. Dia hanya menjanji kan satu realitas yang benar. Khotbah-khotbah yang disajikan dalam buku ini adalah pengejah wantahan Sabda Allah yang ingin membantu setiap orang untuk mengambil langkah dan arah yang tepat di dalam perjalanan menga rungi padang gurun kehidupan. Di tengah-tengah pengalaman fata morganis ini, Sabda Allah dapat menjadi penunjuk arah yang tepat sehingga orang dapat mencapai realitas yang sesungguhnya, realitas hidup yang penuh yakni persatuan dengan Tuhan, sebagai Oase Abadi, Sumber Air yang memberi hidup dan keselamatan untuk se lamanya.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
-
No. Panggil
-
Penerbit NUSA INDAH : Ende.,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this