ABSTRAK
Donatus Ratu. 2014. Peran Orang Tua Dalam Bina Lanjut iman Anak Pasca Komuni Pertama Di Stasi Santa Theresia Paroki Raja Semesta Alam Nanga Bulik. Jurusan Kateketik Pastoral. Sekolah Tinggi Pastoral “Tahasak Danum Pambelum” Keuskupan Palangka Raya. Pembimbing Wilhelmus Y. Ndoa M. Pd
Penulisan skripsi ini bertolak dari permasalahan yang dihadapi orang tua berkaitan dengan peranan orang tua dalam bina lanjut iman anak pasca komuni pertama. Penelitian ini di latar belakangi oleh ke prihatinan penulis terhadap kurangnya peran orang tua dalam bina lanjut iman anak setelah menerima komuni pertama. Orang tua merupakan pendidikan pertama dan utama dalam keluarga masih kurang menjalankan secara maksimal mendidik dan membina iman anaknya. Masalah utama dalam penelitian ini adalah sejauh mana peran orang tua dalam bina lanjut iman anak setelah menerima komuni pertama. Dalam penelitian ini tentunya berkaitan dengan peran orang tua yang dapat menghantar anak untuk memahami tentang iman. Maka peranan mereka sebagai sorang tua untuk membina lanjut iman anaknya bagi perkembangan iman.
Dalam skripsi ini penulis mengunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data mengunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Maka data yang di peroleh dari hasil penelitian di analisa dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif dengan teknik analisa data.
Hasil penelitian yang telah dilakuakan menunjukan bahwa ada sebagian orang tua yang sudah memperhatikan iman anak, tetapi ada juga orang tua yang kurang berperan untuk mendidik dan membina iman anak dan menyerakan sepenuhnya pendidikan iman anak kepada sekolah atau kepada guru agama. Namun di balik itu semua ada faktor yang menyebabkan sehingga para orang tua kurang berperan aktif dalam membina lanjut iman anak setelah menerima komuni pertama. Yakni kurangnya pendidikan dari orang tua atau pengetahuan tentang iman masih kurang, dan ada juga faktor kesibukan orang tua para orang tua sehingga tidak ada waktu untuk berkumpul bersama anak dan memberikan bimbingan tentang iman, baik sebelum menerima komuni pertama maupun setelah menerima komuni pertama.