Detail Cantuman
Advanced Search
Text
Menapaki Usia Lanjut di dalam Tuhan
Menjadi orang lanjut usia tidak bisa dielakkan jika orang berumur panjang. Seperti halnya orang miskin, orang lanjut usia senantiasa ada bersama kita, bagaikan hantu yang menunggu gilirannya untuk muncul. Hal yang menarik ada lah bahwa anak kecil tidak banyak mengalami kesulitan un tuk menerima orang lanjut usia; mereka mudah bergaul dengan orang lanjut usia, dan perbedaan yang ada di antara mereka tidak menjadi masalah. Orang yang mulai memasuki usia lanjut sulit menerima kenyataan usia mereka. Kita hanya dapat mengabaikan dan menutupi usia kita untuk sementara; cepat atau lambat kita akan menyadari usia lanjut kita dan terpaksa menerima kenyataan ini. Ma syarakat kita pada dasarnya tidak suka orang lanjut usia, wa laupun dengan bertambah tuanya negara Amerika hal itu bisa berubah. Berbagai ungkapan negatif terhadap orang lanjut usia merupakan petunjuk kurangnya penghargaan terhadap mereka. Kami adalah orang eksentrik, konserva tif, cerewet, tidak menarik atau ungkapan yang sebaliknya, yang sama-sama merendahkan: nyonya tua yang manis atau orang tua tersayang. Bagi pemerintah, kami adalah warga senior, sebuah sebutan yang disertai dengan masa pensiun dan pemberian tunjangan kesehatan.
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
Pastoral
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | OBOR : 1997., Jakarta |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
979-565-067-X
|
Klasifikasi |
-
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subyek | |
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain