Detail Cantuman
Advanced Search
Text
Pendidikan Iman Anak dalam Perkawinan Ekumene di Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya
ABSTRAK
Yusefina Yusi Nuris. IK 2015 025. Pendidikan Iman Anak dalam Perkawinan Ekumene di Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya. Skripsi. Jurusan Kateketik Pastoral. Sekolah Tinggi Pastoral Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya. Pembimbing; I. Fransiskus Janu Hamu, SS., M.Sc. Ed.; II. Timotius Tote Jelahu, S.Fil., M.Th.
Penelitian ini bertujuan untuk memahami, mendeskripsikan dan menganalisis pendidikan iman anak dalam keluarga yang menikah beda gereja. Fokus penelitiannya yaitu pelaksanaan pendidikan iman anak yang telah dilaksanakan dari orang tua beda Gereja selama ini. Mengidentifikasi usaha orang tua yang beda Gereja baik pihak Katolik ataupun non-Katolik dalam mengatasi pendidikan iman anak-anak mereka. Mendeskripsikan bentuk pendidikan iman anak yang diberikan orang tua beda Gereja. Mendeskripsikan implikasi dari studi ini bagi pasangan yang menikah secara ekumene.
Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode kualitatif Teknik pengumpulan data dilakukan dengan observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan pola interaktif dengan tahap yang dilakukan 1) mengumpulkan informasi dari data lapangan, 2) menyeleksi informasi berdasarkan kategori-kategori, 3) menyusun informasi dalam bentuk teks kualitatif dan disajikan dalam suatu teks naratif, 4) menarik kesimpulan. Penelitian dilakukan di Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya. Informan yang diwawancarai berjumlah 8 orang yang terdiri dari 5 orang tua yang menikah beda gereja dan 3 anak dari pasangan yang menikah beda gereja.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pasangan suami-istri yang menikah beda gereja di Paroki Katedral Santa Maria Palangka Raya memiliki kehidupan yang cukup harmonis. Tingginya solidaritas, saling menghargai, saling percaya dan tidak mementingkan egonya masing-masing menjadi kunci dalam menjalani kehidupan rumah tangga. Dalam hal memberikan pendidikan iman anak, mereka terlebih dulu membuat kesepatan dan membicarakan jalan keluarnya. Pihak Katolik maupun pihak non-Katolik memiliki usaha dan memberikan dorongan mereka masing-masing dalam memberikan pendidikan iman anak sesuai syarat perkawinan ekumene. Namun hal tersebut tidak bisa mengaburkan fakta bahwa sebagian anak tidak dididik dan dibaptis dalam gereja Katolik.
Kata Kunci : pendidikan, pendidikan iman anak, perkawinan ekumene
Ketersediaan
Tidak ada salinan data
Informasi Detil
Judul Seri |
SKRIPSI
|
---|---|
No. Panggil |
-
|
Penerbit | : ., 2019 |
Deskripsi Fisik |
-
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
NONE
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
2019
|
Subyek |
-
|
Info Detil Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain