ABSTRAK
Sisilia Trisnawati. 2016. Spiritualitas Santo Lukas Sebagai Motivator Bagi Petugas Pastoral Dalam Pelayanan Orang Sakit Di Paroki Santo Petrus Kanisius Kandui. Skripsi. Program Pendidikan dan Pengajaran Agama Katolik Di Sekolah. Jurusan Pastoral Kateketik. Sekolah Tinggi Pastoral (STIPAS) Tahasak Danum Pambelum Keuskupan Palangka Raya.
Pembimbing: (I) P Fransiskus Janu Hamu, Pr, SS, M. Sc. Ed. (II) Silvester Adinuhgra, SS, M. Hum.
Kata kunci: Spiritualitas, Motivasi.

Penelitian ini dilaksanakan untuk memberi motivasi kepada petugas pastoral di wilayah Paroki St Petrus Kanisius Kandui agar melayani orang sakit yang sangat membutuhkan kasih dan pelayanan. Melalui studi ini diharapkan agar petugas pastoral mempunyai motivasi untuk melayani orang sakit, yaitu dengan belajar dari semangat dan cara hidup yang ditunjukkan oleh St Lukas.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan tujuan untuk mendeskripsikan spiritualitas St Lukas agar menjadi motivasi bagi petugas pastoral dalam melayani orang sakit. Data diperoleh dari observasi, wawancara dan dokumentasi. Langkah-langkah penelitian meliputi percakapan dengan informan, profil informan, penentuan tema, refleksi, implikasi, sintesis dan prospek atau kemungkinan yang akan terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa petugas pastoral kurang berperan dalam pelayanan orang sakit, karena yang berkarya selama ini hanya pastor, bruder dan para suster. Karena besarnya kebutuhan pelayanan orang sakit sementara pekerjanya sedikit di Paroki St Petrus Kanisius. Maka diperlukan tenaga pastoral yang berkompeten sebagaimana halnya dengan St Lukas, agar mendampingi orang sakit untuk semakin berdamai dengan Allah dan dengan penyakitnya.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah agar petugas pastoral lebih menyadari panggilan dan perutusan hidupnya serta menjalin keakraban dan kerjasama. Dengan diadakannya pertemuan rutin maka penulis berharap agar ada program pastoral yang jelas, salah satunya seperti pelayanan orang sakit, sehingga orang sakit dilayani dengan efektif dan efesien, baik melalui pendampingan maupun pelayanan sakramental. Dengan demikian, kasih Allah akan menyentuh setiap pribadi bersama dengan orang yang diutus-Nya.