No image available for this title

Text

Tantangan Keluarga Dalam Perkawinan Beda Gereja Terhadap Perkembangan Iman Anak Di Paroki Santa Maria Palangka Raya



ABSTRAK
Anastasia Nemi, 2012. Tantangan Keluarga Dalam Perkawinan Beda Gereja Terhadap Perkembangan Iman Anak Di Paroki Santa Maria Palangka Raya. Skripsi. Program Pengajaran Agama Di Sekolah. Jurusan Pastoral Katekatik. Sekolah Tinggi Pastoral “Tahasak Danum Pambelum” Keuskupan Palangka Raya. Pembimbing: (I) Wihelmus Y Ndoa, M. Pd., (II) Sr. Hilda, SSpS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji sejauh mana tantangan orang tua dalam perkawinan beda Gereja terhadap perkembangan iman anak. Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif dan studi pustaka.
Jenis penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran umum mengenai situasi dan fakta yang ada pada lapangan secara khusus yang ada di Paroki Katedral St. Maria Palangkaraya.
Penelitian ini membantu kita semua untuk melihat bagaimana peran orang tua dalam perkawinan beda gereja terhadap perkembangan iman anak, serta meningkatkan kesadaran orang tua akan tanggungjawabnya sebagai pendidik khususnya pendidikan iman anak. Selain itu tulisan ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan penulis sendiri sebagai calon katekis. Orang tua adalah pendidik pertama dan paling utama bagi anak. Orang tua menjadi saksi iman serta bertanggungjawab untuk mendidik iman anak secara katolik sesuai dengan kata dan teladan yang diwariskan oleh St. Paulus dalam (1Kor: 7:1213). Proses pertama mendidik anak dimulai dengan mentransferkan nilai-nilai iman dan menyesuaikan diri anak dari kebiasaan hidup dalam keluarga secara katolik, misalnya anak sering dibawa untuk mengikuti kegiatan rohani secara katolik seperti doa Rosario di lingkungan, sekolah minggu di Gereja katolik dan mengikuti perayaan ekaristi setiap hari Minggu. Adapun konskwensi dari perkawinan beda Gereja adalah dalam hal mendidik iman anak. Hal ini bisa terjadi karena kedua orang tua tidak seiman dan hanya kesepakatan dikedua belah pihak dalam mendidik iman anak, hal ini tidak sesuai dengan maksud dari dispensasi. Adapun tantangan yang paling sering terjadi secara khusus dalam perkawinan beda gereja ialah dalam mendidik iman anak. Hal itu dikarenakan ada pasangan yang tidak menaati aturan dari dispensasi. Pilihan yang terbaik ialah memilih pasangan yang ideal (seiman) karena dengan itu anak-anak dari pasangan tersebut bisa mendidik iman anak-anaknya sesuai iman orang tuanya.


Ketersediaan

Tidak ada salinan data


Informasi Detil

Judul Seri
SKRIPSI
No. Panggil
-
Penerbit : .,
Deskripsi Fisik
-
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
NONE
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
2012
Subyek
-
Info Detil Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain




Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnyaXML DetailCite this